Khamis, 23 Februari 2012

DOA DIPERMUDAHKAN SEGALA URUSAN




" Ya Allah, Ya Tuhan kami, kurniakan kami rahmat dari sisi-Mu dan berilah petujuk kepada kami dalam urusan kami dengan segala petunjuk. Mudahkanlah urusan kami Ya Allah, permudahkanlah jangat disulitkan kerana Engkaulah yang Maha memudahkan, segala yang susah adalah mudah bagi-Mu.Ya Allah, sempurnakanlah dengan segala kebaikan, dengan rahmat-Mu, Ya Allah wahai yang paling mengasihani daripada segala yang mengasihani."

10 Elemen Untuk Mencapai Kejayaan


1.MATLAMAT
2.KEYAKINAN
3.PENGORBANAN
4.BELAJAR DARIPADA KEGAGALAN
5.PENGURUSAN MASA & KEWANGAN
6.DISIPLIN
7.KREATIF
8.BEKERJASAMA
9.MENJAGA KESIHATAN
10.PERSONALITI YANG MENARIK

MENCARI KEBERKATAN ILMU


Ilmu yang berkat akan mudah difahami dan diamalkan. walaubagaimanapun ada ketikanya adik-adik susah untuk memahami atau mengingati ilmu yang dipelajari. Untuk mendapat keberkatan ilmu, cuba adik-adik selidiki apakah adik-adik telah memenuhi adab dan amalan yang sewajarnya iaitu:
menuntut ilmu dalam keadaan berwudhuk
makan dan minum kerana ibadah, bukan untuk kenyang
ikhlas beribadat semata-mata kerana Allah s.w.t
bangun malam untuk bersolat sunat tahajud
menghormati dan kasih kepada guru adik-adik
p/s : "ketenangan adalah kemenangan pertama"

AKU SEBAGAI SI 'ALIM


Aku sebagai Si Alim,
tunduk kaku meneliti diri,
malu aku akan hakikat diri,
dipandang insan sebagai berisi,
tapi diri bagai rumah kosong penuh sepi......

Aku sebagi Si 'Alim, punya sijil,
bakal memperolehi diploma dan ijazah tinggi,
ulumul Islam,ulumul Quran. itulah yang diceburi,
berhabis waktu dan wang demi impian suci,
tapi sayang masih buta
dalam mempraktikkan syariah Islam itu sendiri......

Aku sebagai Si 'Alim,
walau mengerti, tapi kadang-kala pura-pura tak mengerti,
masih samar-samar dalam menentukan aurat diri sendiri,
masih buta dalam batas pergaulan dengan insan ajnabi,
masih memandang sebelah mata akan hakikat dosa dan pahala.....

Ya Allah!!! aku sebagai Si 'Alim ( orang-orang yang mengetahui),
memohon agar hidayahmu sentiasa bersama,
dalam menunaikan harta-harta yang terpatri
dalam solat lima waktuku........

Makna al-illah dalam kalimah syahadat La ilaha illallah


Bismillahirrahmanirrahim
“ Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan selain-Nya? Katakanlah: "Unjukkanlah hujjahmu! ,(Al Qur'an) ini adalah peringatan bagi orang-orang yang bersamaku, dan peringatan orang-orang yang sebelumku". Sebenarnya kebanyakan mereka tiada mengetahui yang hak, karena itu mereka berpaling.” (QS. Al-Anbiyaa : 24 )

1. al-illah adalah Sesuatu yang dianggap mampu memperkenankan do’a apabila ia diseru.
040. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika datang siksaan Allah kepadamu, atau datang kepadamu hari kiamat, apakah kamu menyeru (tuhan) selain Allah; jika kamu orang-orang yang benar!"
041. (Tidak), tetapi hanya Dialah yang kamu seru, maka Dia menghilangkan bahaya yang karenanya kamu berdo`a kepada-Nya, jika Dia menghendaki, dan kamu tinggalkan sembahan-sembahan yang kamu sekutukan (dengan Allah).( QS Al An’aam : 40 – 41 )

“ (Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. “ ( QS Al-Hajj : 62 )

2. Menjadikan hawa nafsu sebagai al illah :
023. Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? ( QS Al-Jatsiyah : 23 )
043. Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? ( QS Al Furqan : 43 )


3. al-illah adalah sesuatu yang dicintai dan diikuti selain Allah
165. Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).
166. (Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali.
167. Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: "Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami." Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan ke luar dari api neraka. ( QS Al Baqarah : 165 – 167 )

4. Orang alim sebagai al-illah :
031. Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. ( QS At-Taubah : 31 )


Ketika mendengar ayat ini dari Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, sahabat Adi bin Hatim rodhiyallohu ‘anhu yang dulu beragama nasrani berkata, “Sesungguhnya kami tidak menyembah mereka”. Kemudian Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam berkata, “Bukankah mereka mengharamkan yang Alloh halalkan kemudian kalian ikut mengharamkannya, dan mereka menghalalkan yang Alloh haramkan kemudian kalian ikut menghalalkannya?” Kemudian sahabat Adi bin Hatim rodhiyallohu ‘anhu menjawab, “Ya!” Rosululloh berkata, “Itulah bentuk peribadatan kalian kepada mereka.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

5. Mengikuti syariat ( hukum ) selain syariat (hukum) Allah.
021. Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih. ( QS Asy Syuraa : 21 )

“ Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.” ( QS. An Nisa : 60 )


6. Pelindung selain Allah
081. Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka.( QS Maryam : 81 )

7. Perantara sebagai al illah
003. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): " Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar. ( QS Az Zumar : 3 )

045. Dan apabila hanya nama Allah saja yang disebut, kesal-lah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati. ( QS Az Zumar : 45 )

CINTA DAN MENCINTAI ALLAH


DEFINISI CINTA

Imam Ibnu Qayyim mengatakan, "Tidak ada batasan cinta yang lebih jelas daripada kata cinta itu sendiri; membatasinya justeru hanya akan menambah kabur dan kering maknanya. Maka ba-tasan dan penjelasan cinta tersebut tidak bisa dilukiskan hakikatnya secara jelas, kecuali dengan kata cinta itu sendiri.

Kebanyakan orang hanya memberikan penjelasan dalam hal sebab-musabab, konsekuensi, tanda-tanda, penguat-penguat dan buah dari cinta serta hukum-hukumnya. Maka batasan dan gambaran cinta yang mereka berikan berputar pada enam hal di atas walaupun masing-masing berbeza dalam pendefinisiannya, tergantung kepada pengetahuan, kedudukan, keadaan dan penguasaannya terhadap masalah ini. (Madarijus-Salikin 3/11)

Beberapa definisi cinta:
1.Kecenderungan seluruh hati yang terus-menerus (kepada yang dicintai).
2.Kesediaan hati menerima segala keinginan orang yang dicintainya.
3.Kecenderungan sepenuh hati untuk lebih mengutamakan dia daripada diri dan harta sendiri, seia sekata dengannya baik dengan sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, kemudian merasa bahawa kecintaan tersebut masih kurang.
4.Membaranya hati kerana mencari yang dicintai sementara lisan senantiasa menyebut-nyebut namanya.
5.Menyibukkan diri untuk mengenang yang dicintainya dan menghinakan diri kepadanya.

PEMBAHAGIAN CINTA
1.Cinta ibadah
Ialah kecintaan yang menyebabkan timbulnya perasaan hina kepadaNya dan mengagungkanNya serta bersemangatnya hati untuk menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala larangaNya.
Cinta yang demikian merupakan pokok keimanan dan tauhid yang pelakunya akan mendapatkan keutamaan-keutamaan yang tidak terhingga.
Jika ini semua diberikan kepada selain Allah maka dia terjerumus ke dalam cinta yang bermakna syirik, yaitu menyekutukan Allah dalam hal cinta.

2.Cinta karena Allah
Seperti mencintai sesuatu yang dicintai Allah, baik berupa tempat tertentu, waktu tertentu, orang tertentu, amal perbuatan, ucapan dan yang seumpamanya. Cinta yang demikian termasuk cinta dalam rangka mencintai Allah.

3.Cinta yang sesuai dengan tabi'at (manusiawi); yang termasuk ke dalam cintai jenis ini ialah:
1.Kasih-sayang, seperti kasih-sayangnya orang tua kepada anaknya dan sayangnya orang kepada fakir-miskin atau orang sakit.
2.Cinta yang bermakna segan dan hormat, namun tidak termasuk dalam jenis ibadah, seperti kecintaan seorang anak kepada orang tuanya, murid kepada pengajarnya atau syaikhnya, dan yang seumpamanya.
3.Kecintaan (kesenangan) manusia kepada kebutuhan sehari-hari yang akan membahayakan dirinya kalau tidak dipenuhi, seperti kesenangannya kepada makanan, minuman, nikah, pakaian, persaudaraan serta persahabatan dan yang semisalnya.

(,'') ..ERTI CINTA.. ('',)


(Al-Junaid Al-Baghdadi - Mahkota Kerohanian)

Pada satu musim haji, beberapa orang ahli sufi telah berkumpul di Mekkah termasuk Abu Bakar Al-Kattani dan Al-Junaid Al-Bagdadi. Waktu itu Junaid masih lagi muda tetapi merupakan ahli sufi,yang demikian beliau merupakan kalangan ahli sufi yang termuda di dalam majlis tersebut.

Mereka sedang membahaskan konsep cinta kepada Allah khususnya menurut ahli sufi. Masing-masing mengemukakan pendapat masing-masing di dalam majlis tersebut. Setelah itu mereka yang lain merasa ingin mendengar pula pendapat ahli sufi muda ini dalam hal tersebut.
"Sila kemukakan pendapatmu wahai pemuda iraq." kata mereka kepada Al-Junaid. Maka tertunduklah kepala Al-Junaid dan bersertalah air matanya mengalir dipipinya yang kemudian mengangkat kembali kepalanya seraya berkata,

"Orang yang asyik Cinta kepada Allah ialah orang yang membebaskan dirinya dari segala nafsunya, dan sebagai akibat daripada itu, dia hanya menyibukkan dirinya berzikir kepada Allah S.W.T.

Dia sentiasa melaksanakan segala tugas-tugas yang Allah suruhkan kepadanya, dia melihat kebesaran Allah dengan mata hatinya. Nur Allah dan kebesaran-Nya menguasai dan menghiasi seluruh jiwanya, sehingga kosong hatinya dari apa saja melainkan Allah. Dia telah minum air cinta yang jernih daripada-Nya.

Tersingkaplah segala Hijab sehingga jelas baginya. maka jika ia bercakap, dia tidak bercakap melainkan bersama Allah.

Dari mulutnya tidak keluar satu perkataan melainkan Allah. Demikian jua jika ia bergerak, maka gerak itu atas perintah Allah, dan jika ia mendiamkan diri, dia bersama Allah. Pokoknya segala apa saja gerakan, perkataan dan fikirannya hanyalah kerana Allah dan bersama Allah."
Mendengar keterangan yang sangat menakjubkan itu, maka menangislah kesemua ahli sufi yang hadir dan syeikh yang hadir, lalu berkata " Tidak ada penjelasan yang lebih baik dan terang selain itu." Mereka tersangat kagum kepada Junaid kerana masih terlalu muda dan berupaya mengeluarkan perkataan itu. "Semoga Allah tetap membimbingmu wahai mahkota kerohanian." kata mereka lagi..


"Merentasi sebuah destinasi, perjalanan hati..."